Diet dan Metabolisme Tubuh

This topic was written by my brother :

1. Pertama yang namanya makanan itu sangat beragam namun pada akhirnya akan diproses oleh tubuh menjadi energi untuk keperluan metabolisme (aktifitas + perbaikan sel tubuh), dan kelebihannya akan menjadi lemak dan zat2 berbahaya lainnya.

2. Sumber kalori yang paling cepat diubah menjadi sumber energi adalah dari makanan mengandung karbohidrat (yang paling berlimpah e.g. nasi, roti).

3. Begitu kita mengurangi karbohidrat – maka air yang ada di dalam tubuh yang diikat oleh karbohidrat juga berkurang (kira2 perbandingannya 1 gr karbohidrat : 4 gr air). Sehingga pada minggu pertama sampai sebulan diet yang mengurangi asupan karbohidrat (BUKAN kalori) akan cepat menyusutkan berat badan (dan badan terlihat lebih ramping). Fenomena ini yang selalu menjadi daya tarik jual semua program2 diet. Masalahnya adalah setelah air habis maka penyusutan akan menjadi lama sekali. Dan untuk mengurangi berat tubuh dan membuat badan lebih ramping lagi maka tubuh harus menghabiskan cadangan lemak yang ada DAN INI SUSAHNYA MINTA AMPUN – hanya aktifitas sehari2 biasa, dijamin tidak akan memberikan efek banyak. Sebagai bayangan kalau kita makan sebungkus mie instan goreng (kira-kira 300 kcal) maka untuk membuang 300 kcal tersebut harus menjalani 30 menit cardio training dengan speed 10 kcal / menit – ini dijamin sengsaranya setengah mati.

4. Nah selanjutnya ada dua fenomena yang harus diperhatikan:

a. Semakin bertambah usia – massa otot akan menyusut. Padahal yang menghabiskan kalori terbanyak adalah pada saat tubuh dalam kondisi resting metabolism yakni memakan 70% dari kebutuhan kalori kita. Dimana resting metabolism adalah sangat tergantung pada massa otot. Oleh sebab itu semakin tua kecenderungan untuk bertambah gemuk semakin meningkat. Jadi jika diet tanpa exercise terus dilakukan maka semakin kita bertambah tua dimana massa otot menyusut / resting metabolism menurun maka untuk mempertahankan BMI ideal kita harus menurunkan supply kalori terus menerus, makan semakin sedikit sampai menjadi tidak masuk akal.

b. Jika asupan karbohidrat dikurangi maka kerja liver dan ginjal pun menjadi semakin berat karena untuk mengganti hilangnya karbohidrat sebagai sumber energi utama maka badan harus mengubah kalori dari sumber non karbohidrat misalnya dari protein. Dan untuk mengatasi kekurangan karbohidrat kita melahap makanan2 dengan protein tinggi (bahkan mungkin termasuk supplemen protein) sehingga sampai terjadi kelebihan protein, ini akan diubah menjadi zat2 lain yang merugikan kerja organ, mengurangi kemampuan kita untuk exercise, dan juga kembali disimpan menjadi lemak (walaupun tidak secepat karbohidrat namun lambat laun badan akan kembali gemuk).

5. Jadi tidak ada cara lain untuk supaya kita bisa TETAP makan makanan kesukaan kita / makan dengan gizi ideal, kita harus mengatasi punyusutan massa otot – yaitu dengan exercise. Dan exercise ini tidak cukup hanya kardio training (lari, berenang, aerobik/senam, etc) yang hanya menyedot lemak hanya pada saat itu saja tetapi juga harus berlatih weight training untuk membangun massa otot agar resting metabolism kita tetap tinggi atau dimaintain sama. Kalau tidak durasi kardio training kita akan semakin panjang sehingga menjadi tidak masuk akal juga.

Dan demi mendapatkan bentuk tubuh ideal maka seyogyanya DIET ITU HARUS SEUMUR HIDUP – NAH KALAU DALAM PROSESNYA KITA TIDAK ENJOY karena pilihan dan jumlah makanan menjadi semakin terbatas – SUDAH PASTI TIDAK AKAN TAHAN UNTUK JANGKA PANJANG. Akhirnya hidup jadi tambah sengsara (then whats the point of doing diet???).

6. Makanya sekarang index badan ideal tidak hanya berdasarkan BMI (body mass index), tetapi juga termasuk indikator fat dan massa otot. Badan orang itu macam-macam, ada orang yang keliatan kurus / berat badan ideal / BMI ideal tetapi fatnya banyak. Atau sebaliknya seperti Ade Rai dimana BMInya sudah pasti overweight – tetapi tetap ideal karena overweightnya itu disebabkan oleh massa otot. Ada yg istilahnya TOFI (thin outside fat inside), makanya ada orang yang kelihatan kurus tetapi badan rasanya tidak bugar (sering pusing, gampang capai, ngantuk, nafas sesak, etc). Mengukur fat dan massa otot perlu timbangan khusus, tetapi ada cara yang lebih gampang yaitu dengan mengukur besarnya lingkar perut kita dan pinggang. So selama pinggang dan perut belum ramping – artinya cara diet dan exercise kita belum ideal.

Fear of Paper ‘Papyrophobia’

Do you have or know someone who has anxiety, panic attacks, and Fear of Paper?

This article is taken from Fear of Paper

What is fear of paper?
Paper is used to convey words that carry ideas. Those ideas influence the intellect of readers and can make changes in society for better or worse. In it’s basic form paper is simply flattened tree pulp. It has no intrinsic properties that signal a menace or evil, yet for the Papyrophobic individual paper brings about a sense of panic and fear.

What may come as a surprise to some is that the form of paper may be important to the papyrophobe. For instance one who fears paper may only fear it when it it wadded up while another may fear a blank sheet of paper. One video on a sharing site showed a papyrophobe who absolutely feared paper ripped and rolled into small balls. Other fears can be the tearing of paper or paper that is wet.

This is a profound and overwhelming fear – not simply a dislike. This is a fear that brings about symptoms that indicate terror and flight. For the papyrophobe this can be embarrassing and uncontrollable.

What Causes Papyrophobia?
Trauma is generally a compelling factor in fear development. This could be the result of something as seemingly innocent as being the recipient of spit wads in school. It is also possible that it was the words on a page that implanted fear. The tangible result may be the fear of the paper itself.

Damaged paper such as that which is crumpled can present the idea of brokenness and death. It may seem like a stretch to draw this conclusion and yet in the minds of certain papyrophobes this becomes a reason to express fear.

Symptoms of Papyrophobia
When a papyrophobe encounters paper you may notice a significant rigidity. They may become incredibly tense and color may drain from their face as they struggle with how to respond to the fear.
Other symptoms include :
* Elevated heart rate
* Fainting
* Air hunger
* Screaming
* Crying
* Anxiety attack
* The sense of control loss
* Adrenaline rush
* The urge to run

Many papyrophobes feel very certain that the presence of paper somehow means some disaster is nearby.

How to Overcome Papyrophobia
Intellectual reasoning will be a primary component to recovery. Most individuals who live with papyrophobia are used to allowing the fear sensors in the brain dictate their response. When they learn to shift fear input to the logic center of the brain they can process a better response. This can take time and concentration to develop.

A therapist may provide help in locating the original incident that allowed the fear to develop and then work to peel back the layers of fear to expose the lie that is generally involved in the original fear. Once that lie is exposed it becomes easier to transfer emotionally charged fear responses to more logic based processing. This in turn can allow a more positive response with each subsequent encounter.

A support group is a great follow-up plan once an action plan has been developed to deal with the fear.

Fibrosis Pada Paru-paru

A friend passed away yesterday Dec 2nd, 2009 because of this. He got all the indications but don’t know why he never get to the doctor. And when finally he gets there its too late.

While a few months before a friend of my parents survived from this by going to Siloam Hospital at Kebon Jeruk taking care with Dr. Handoko (lung specialist)

So here it is :

Fibrosis Pulmoner Idiopatik

DEFINISI

Fibrosis Pulmoner Idiopatik (Alveolitis Fibrosa, Pneumonia Interstisial Biasa) adalah pembentukan jaringan parut, penebalan dan peradangan pada jaringan paru yang penyebabnya tidak diketahui.

Fibrosis paru dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan kelainan sistem kekebalan. Walaupun banyak penyebab yang mungkin, tetapi pada 50% penderita penyebabnya tidak pernah diketahui. Orang-orang ini dikatakan menderita fibrosis paru idiopatik .
Idiopatik berarti penyebabnya tidak diketahui.

Pneumonia Interstisial Deskuamativa merupakan varian dari fibrosis pulmoner idiopatik, dengan gejala-gejala yang sama, tetapi gambaran mikroskopik dari jaringan paru-parunya berbeda.

Pneumonia Interstisial Limfoid merupakan varian yang lain, yang terutama menyerang bagian bawah dari paru-paru. Sekitar sepertiga kasus terjadi pada penderita sindroma Sj?gren.
Pneumonia interstisial limfoid juga dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa yang terkena infeksi HIV.
Pneumonia berkembang perlahan tapi akan membentuk kista dan akan menjadi limfoma.

PENYEBAB

Fibrosis pulmoner idiopatik adalah suatu penyakit pada saluran pernafasan bagian bawah yang menyebabkan menurunnya fungsi alveolar (kantong udara) dan terbatasnya pertukaran oksigen dari udara ke darah.
Di dalam jaringan paru terjadi peradangan dan penimbunan jaringan parut yang luas.

Kerusakan pada jaringan paru terjadi sebagai akibat dari respon peradangan yang penyebabnya tidak diketahui.
Penyakit ini paling sering ditemukan pada usia 50-70 tahun, hampir 75% penderitanya merupakan perokok sigaret.

GEJALA

Gejalanya berupa:
– sesak nafas setelah melakukan aktivitas, yang berlangsung selama beberapa bulan atau tahun; pada akhirnya sesak juga akan dirasakan pada saat penderita sedang beristirahat
– mudah lelah
– batuk, biasanya tanpa dahak
– nyeri dada (kadang-kadang).

Pada stadium lanjut, sekeliling mulut atau kuku jari tangan penderita tampak kebiruan (sianosis) karena kekurangan oksigen. Bisa ditemukan clubbing fingers (ujung jari tangan membengkak, seperti tabuh genderang/pentungan).

DIAGNOSA

Pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop menunjukkan suara pernafasan ronki kering.

Pemeriksaan penunjang lainnya:
# Rontgen dada (bisa menunjukkan jaringan parut dan pembentukan kista di paru-paru, tetapi kadang gambarannya normal, meskipun gejalanya berat)
# CAT scan dada resolusi tinggi
# Tes fungsi paru (menunjukkan penurunan kemampuan paru-paru dalam menahan udara)
# Bronkoskopi disertai biopsi paru transbronkial
# Analisa gas darah (menunjukkan kadar oksigen yang rendah).

PENGOBATAN

Jika foto dada atau biopsi paru-paru menunjukkan jaringan parut yang tidak luas, pengobatan yang diberikan biasanya adalah corticosteroid (misalnya prednisone). Respon terhadap pengobatan kemudian dinilai melalui foto dada dan tes fungsi paru-paru.
Kepada penderita yang tidak memberikan respon terhadap prednisone, bisa diberikan azathioprine atau cyclophosphamide.

Akhir-akhir ini, pemakaian interferon-gamma-1B telah memberikan hasil yang menjanjikan, tetapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa obat ini memang menguntungkan.

Pengobatan lain ditujukan untuk meredakan gejala-gejala, yaitu:
– Terapi oksigen untuk meningkatkan kadar oksigen darah yang rendah
– Antibiotik untuk infeksi
– Obat-obatan untuk mengatasi gagal jantung.

Kadang perlu dilakukan pencangkokan paru-paru.

Pneumonia interstisial deskuamativa memberikan respon yang lebih baik terhadap terapi corticosteroid dan angka harapan hidupnya lebih besar, angka kematian lebih kecil.
Pneumonia interstisial limfoid kadang bisa diatasi dengan corticosteroid.

Beberapa penderita menunjukkan perbaikan terhadap pemberian kortikosteroid maupun obat sitotoksik, tetapi sebagian besar penderita mengalami penyakit yang berat meskipun telah dilakukan pengobatan.
Rata-rata penderita bisa bertahan selama 5-6 tahun.

Cacar Air

Ini pengalaman temanku yang anaknya baru-baru ini kena cacar air – so pertama dia beri anaknya minum air kelapa yang masih hijau supaya cacar-nya itu keluar semua. Lalu untuk obat oles pakai aclinovil – bikin cacar cepat kering dan tidak berbekas. Untuk bilasan terakhir setelah mandi tambahkan bubuk PK di air mandi – ini juga katanya bikin cacar cepat kering.

Tapi selain itu harus tetap dibawa ke dokter ya.